Kamis, 19 Februari 2009

MENCINTAI CINTA SEJATI

MENCINTAI CINTA SEJATI

Siang ini aku melihat dia lagi.Aku berdiri di depan pagar rumahku.Langit hari ini begitu cerah,rona wajahnya memerah karena suasana yang gerah seperti mawar merah di tumpukan mawar putih dan pantulan sinar matahari mengkilau pada rambut hitamnya,rambut panjang yang terawat dengan baik.

Aku alihkan pandanganku.Hidung,mata,bibir dan telinganya sungguh sangat sempurna pada wajahnya yang oval.Sungguh hari ini aku sangat beruntung sekali,dia terlihat lebih mempesona dengan pakaian yang mengikuti alur lekukan tubuhnya.Sempurna sekali.Hanya pria yang kurang beruntunglah yang tidak menemukan pesonanya.

Nita.ya,hanya itu yang aku tahu tentang namanya.Sudah dua tahun dia menjadi tetanggaku.Tak sepatah katapun pernah aku perbincangkan dengan dia.Aku hanyatahu sedkit tentang dia dari teman-temanku.Aku selalu berharap bisa berteman dengan dia atau bahkan mungkin bukan sekedar teman tapi,baru sebatas harapan.

Sebagai tetangga,semestinya aku punya banyak alasan untuk berteman denganya atau sekedar berbincang denganya.Mengapa tidak kulakukan?.Sebagian temanku mengatakan bahwa aku bukanlah pria sejati.Aku hanya tersenyum menanggapinya.Aku juga merasa bingung dan seakan-akan aku seperti yang mereka katakana.Tapi kali ini aku sudah mengerti mengapa aku tidak seperti mereka,pria sejati.

Aku mencintai Nita.Ya,itu lah jawabanya mengapa selama bertetangga dengan dia aku tidak pernah berbicara dan bahkan tidak pernah melepas senyum saat berpapasan.Bagaimana mungkin aku mencintainya hanya dengan melihat kecantikanya?,bagaimana dengan sifatnya,kelakuanya dan sebagainya?

Mataku telah memberikan jawabanya.Aku mengagumi dia berawal dari pandangan mataku.Dari kekaguman menjadi cinta.Bagaimana mungkin aku mencintai orang yang melihatnya saja aku seperti berada dalam film horror.Jangankan mencintai mungkin berbicara saja aku sudah tak menginginkanya.Atau adakah orang yang menganggap pasanganya jelek?.Setiap orang pasti merasa pasanganyalah yang paling cantik atau tampan se dunia.Hanya sedikit orang yang mencintai seseorang karena kebaikannya.

Sampai saat ini aku selalu berharap suatu saat seseorang yang sepesial akan mengisi hari-hari sepiku,setiap saat aku berdoa untuk itu.Bagaimana dengan Nita?

Mungkin banyak orang menganggapku naïf.Aku tak peduli tentang tanggapan mereka,bahkan aku tak butuh sama sekali.Ini pilihan hatiku,prinsip hidupku dan tidak aka nada seorang pun yang bisa merubahnya.Walaupun aku mencintai Nita dan aku bisa mendapatkan cintanya tapi,aku tidak akan membuatnya begitu.Mengapa?

Apa yang ada pada diriku.Apa yang bisa aku lakukan untuk menyenangkan hatinya?dengan selalu membuat puisi untuknya?atau menjadi pendengar yang baik untuk semua keluh kesahnya?atau selalu bertindak mesra?.Jaman sudah berubah.Itu semua adanya hanya di jaman kakeknya kakekku masih kelas dua SMA.

Saat ini orang-orang telah di klasifikasi.seperti antrian panjang.Masing-masing orang di urutkan berdasarkan apa yang ia miliki.Jika ada yang punya segalanya,dia sungguh sangat beruntung sekali,dia akan berada di antrian terdepan.Tak peduli sebaik apa dan seburuk apa orang itu.beruntung juga jika ada yang mengantri untuk dirinya.

Aku selalu berharap Nita tidak merasa diantri dan mulai melihat setiap orang dari urutan antrianya.Jika demikian,berfikir tentang dia juga aku tidak akan pernah lagi.Namun walaupun dia tidak seperti itu,aku akan tetap pada prinsipku.

Dimanakah cinta sejati?,cinta sejati ada pada diriku.Aku tidak akan mengungkapkan perasaan cintaku kepada Nita dengan harapan perasaanku akan selalu sama setiap hari.Jika Nita menjadi pacarku mungkin suatu saat hatiku akan berubah,karena kesalahanya padaku atau mungkin yang lain.Mungin dia atau aku yang akan terluka.Kalau aku yang terluka mungkin masih bias aku mengatasinya.Cinta sejati akan selalu sama dan tidak akan pernah berubah dan melukai bukan?

Dengan hanya yang aku punya saat ini tidak ada jalan lain selain hanya bias mencintai Nita dari kesepian hatiku yang terdalam dan tak akan aku keluarkan dari situ untuk dia.Aku berharap suatu saat aku akan melihat Nita sedang tertawa bahagia dengan yang lain.Aku akan turut bahagia walaupun hati kecilku akan gelisah.Bukan kah mincintai berarti membahagiakan?cinta sejati bukan?

Jam tanganku menunjukkan pukul sepuluh kurang lima,lima menit lagi kelas akan segera dimulai,berubntung sekali rumahku dekat sekali dengan kampusku.Kata teman-temanku,terpleset saja aku akan sampai di kampus.Pagar rumah sudah aku kunci.aku berjalan sedikit santai.Uniknya aku pasti akan selalu menoleh kerumah Nita jika aku melewati rumahnya.

Ada pesan masuk di hp ku.Tidak mungkin,aku tidak akan percaya ini.

“Andi,klw km ga sbuk hri ni,ntar tmnin aku bli buku ya?”

NITA

Andi,ya,itu namaku.

THE END

By;Richad azis Tarigan

2 komentar:

  1. ziz bagus kali cerpenmu. boleh aku copy ga ? buat disebarkan ke kawan2. nanti aku bikinpun sumbernya alamat blogmu. boleh ya ?

    oh iya jangan lupa promosi kegiatan kita :
    http://albumpang.wordpress.com
    http://albumpang.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. sippp....tunggu yang lebih hot lagi..hanya di
    rumah cerpen

    BalasHapus